Monday, June 15, 2015

Akuntansi Koperasi Konsumen ( Koperasi Niaga ) - Akuntansi Perkoperasian

A. Aktivitas Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa. Karena koperasi tidak memproduksi sendiri produknya maka koperasi konsumen harus melakukan pembelian barang-barang yang akan dijualnya. Untuk membeli barang-barang tersebut koperasi harus mengeluarkan uang  sebagai bukti pembayaran, baik pada saat terjadinya transaksi maupun di kemudian hari. Dengan adanya barang dagangan mengharuskan koperasi melakukan aktivitas penjualan  kepada konsumen langsung yang menjadi anggota koperasi maupun yang bukan merupakan anggota koperasi. Dari aktivitas penjualan barang ini koperasi akan memperoleh penerimaan uang dari pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas, maka aktivitas utama koperasi konsumen terdiri dari:
1. Pembelian          3. Penjualan
2. Pengeluaran kas  4. Penerimaan kas

B. Rekening-Rekening Koperasi Konsumen
Rekening-rekening yang terdapat pada koperasi konsumen yaitu:
  1. Pembelian adalah rekening yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas pembelian barang dagangan koperasi.
  2. Partisipasi bruto anggota adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang mencakup harga pokok dan paritsipasi neto. Dengan kata lain, partisipasi bruto adalah nilai total penjualan produk perusahaan, barang dan jasa, kepada anggota koperasi.
  3. Partisipasi neto anggota adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok. Dengan kata lain, partisipasi neto adalah laba yang timbul akibat penjualan produk perusahaan, barang dan jasa, kepada anggota koperasi.
  4. Pendapatan dari non anggota adalah penjualan barang dan jasa kepada pihak selain anggota koperasi.
  5. Beban perkoperasian adalah beban sehubungan dengan gerakan perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.
  6. Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu. SHU ini setelah dikurangi dengan beban-beban tertentu akan dibagikan kepada para anggota sesuai dengan perimbangan jasanya masing-masing.
  7. Persediaan adalah untuk menunjukkan jumlah barang dagangan yang dimiliki koperasi pada awal atau akhir periode tertentu.
  8. Harga Pokok Penjualan digunakan untuk menampung harga pokok/ harga beli barang yang dijual di dalam suatu periode akuntansi.
  9. Beban pokok adalah harga beli dari barang yang dijual kepada anggota koperasi. Jadi pada dasarnya beban pokok adalah harga pokok penjualan untuk barang yang dijual kepada anggota koperasi.
  10. Potongan penjualan/ potongan tunai digunakan untuk menampung jumlah diskon atau pengurangan yang diberikan pihak penjual kepada konsumen karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan.
  11. Retur penjualan digunakan untuk menampung sejumlah barang yang telah dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada ketidaksesuaian dengan pesanan.
  12. Potongan pembelian digunakan untuk menampung sejumlah diskon yang telah diberikan pihak produsen/ supplier kepada pihak pembeli karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang ditetapkan.
  13. Beban pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan beban yang dikeluarkan koperasi untuk mendistribusikan barang dagangannya hingga sampai ke tangan pelanggan. Beban ini mencakup beban iklan , komisi perantara, komisi wiraniaga, dan lain-lain.
  14. Beban administrasi dan umum digunakan untuk menampung keseluruhan beban operasi kantor. Beban ini mencakup gaji manajer koperasi, gaji manajer produksi, beban listrik, air dan telepon, beban depresiasi, dan lain-lain.

C. Metode Pencatatan
Metode yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi koperasi konsumen yaitu:
1. Metode Perpetual, adalah metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan di dalam koperasi konsumen, dimana persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual. Metode ini lebih cocok digunakan di dalam koperasi yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak terlalu tinggi tetapi nilai transaksinya besar.

2. Metode Periodik (Fisik) adalah metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan di dalam koperasi konsumen, dimana persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode akuntansi saja untuk menentukan harga pokok penjualannya. Metode ini paling banyak dipakai oleh koperasi yang frekuensi transaksinya tinggi.

D. Harga Pokok Penjualan dan Beban Pokok
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah harga beli dari barang-barang yang dijual di dalam suatu periode akuntansi.Sedangkan Beban Pokok adalah harga beli (HPP) dari barang-barang yang dijual kepada anggota koperasi.
Harga Pokok Penjualan  dihitung dengan cara:

Persediaan awal barang dagangan xxx
Pembelian                         xxx
Biaya angkut pembelian     xxx +
Pembelian kotor                            xxx
Retur Pembelian                xxx
Potongan Pembelian           xxx +
                                                  (xxx)
Pembelian bersih                                  xxx +
Barang yang tersedia untuk dijual xxx
Persediaan akhir barang dagangan         (xxx)
Harga Pokok Penjualan xxx

SHU Kotor = Penjualan – HPP
SHU Bersih Usaha Sebelum Pajak = SHU Kotor – Beban Operasi (beban pemasaran + beban administrasi dan umum)

Contoh Penyusunan Laporan Perhitungan Hasil Usaha pada Koperasi Konsumen
Koperasi Niaga Sejahtera adalah koperasi konsumen yang menjual barang dagangannya kepada anggota dan non anggota. Selama bulan Januari 2003, koperasi tersebut menjual barang dagangannya kepada anggotanya senilai Rp 60.000.000,00 dan kepada masyarakat umum yang bukan anggota sebesar Rp 40.000000,00. Koperasi menetapkan HPP sebesar 80% dari nilai penjualan. Sedangkan beban operasi yang dikeluarkan selama bulan Januari 2003 adalah sebagai berikut:
Gaji pegawai koperasi        Rp 3.000.000,00
Gaji pengurus koperasi        Rp 1.500.000,00
Beban listrik, air PAM dan telepon Rp   900.000,00
Beban perlengkapan kantor Rp   250.000,00

Penyelesaian:
Beban pokok (HPP kepada anggota) = 80% x penjualan  ke anggota (partisipasi bruto anggota)
                = 80% x Rp 60.000.000,00
                  = Rp 48.000.000,00
HPP kepada non anggota         = 80% x penjualan ke non anggota
                = 80% x Rp 40.000.000,00
                = Rp 32.000.000,00

Saturday, June 13, 2015

Teknik Pembiayaan Leasing di Bank Syariah - Akuntansi Leasing

Karena dalam sistem leasing belum dapat terbebas dari bunga, maka Bank Syariah memberikan pembiayaan sewa dan jual beli tidak menggunakan istilah leasing, namun Ijarah Muntahia bit-Tamlik. Ijarah Muntahia bit-Tamlik adalah akad sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa pada saat terntentu sesuai dengan akad sewa.

Selain usaha tersebut juga mempraktekan salah satu jenis Ijarah dalam sistem pembiayaan, yaitu : Ijarah mutlaqah, Ba’I at-Takjiri dan Musyarakah Mutannasiqah. Ijarah Mutlaqah adalah proses sewa menyewa yang biasa kita temui dalam kegiatan perekonomian sehari hari. Ba’I at-Takjiri  adalah suatu kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan. Dalam kontrak ini pembayaran sewa telah diperhitungkan sedemikian rupa sehingga sebagian merupakan pembelian barang secara berangsur ( hire purchase ). Musyarakah Mutanasiqah merupakan kombinasi antara Musyarakah dengan Ijarah.

Bahkan Bank Syariah dapat juga memberikan fasilitas sewa kepada nasabahnya untuk penggunaan suatu jenis barang tertentu dengan cara : (1) pada awalnya Bank membeli asset yang dibutuhkan nasabah, (2) Bank menyewakan asset tersebut kepada nasabah untuk jangka waktu tertentu, dan (3) Tarif sewa dan persyaratan lainnya harus telah disepakati terlebih dahulu kedua belah pihak. Dalam melakukan transaksi Ijarah Muntahia bit-Tamlik, Bank Syariah melakukan ketentuan-ketentuan sebagaimana skema berikut ini.

Leasing dengan Ijarah - Akuntansi Leasing

Ijarah adalah akad sewa menyewa antara mu’ajjir (lessor) dengan musta’jir (lessee) atas ma’jur (obyek sewa) untuk mendapatkan imbalan atas barang yang disewakan. Dalam teknik operasional perbankan memakai ijarah berarti adanya pemindahan manfaat atas suatu barang. Ijarah sebenarnya menyerupai jual beli, hanya saja apabila jual beli yang menjadi obyek transaksi adalah barang sedang ijarah adalah jasa. Jasa yang dimaksud adalah jasa yang diberikan oleh barang obyek sewa. Pada masa akhir kontrak sewa, bank dapat saja memberikan pilihan kepada penyewa untuk memiliki barang yang disewakan kepada penyewa, apabila ini terjadi  maka akad sewanya disebut sebagai ijarah al muntahia bit-tamlik (sewa menyewa yang diikuti dengan perpindahan kepemilikan obyek sewa) atau dalam model konvensional dikenal dengan istilah financing lease.
Sebagai bentuk pembiayaan yang memiliki kemiripan dengan ijarah, leasing merupakan suatu perjanjian antara pemilik barang (Lessor) dengan pemakai barang (lessee).
Pihak lessee berkewajiban membayar sewa secara periodik kepada lessor sebagai konvensasi atas penggunaan barang. Perjanjian atau kontrak leasing pada umumnya dilakukan secara tertulis dan memuat berbagai persyaratan termasuk kondisi dan persyaratan transaksi leasing. Persyaratan-persyaratan dalam perjanjian tersebut memuat jangka waktu penggunaan barang, jumlah dan cara pelaksanaan angsuran, spesifikasi barang yang di-leasse dan persyaratan pengalihan pada akhir masa kontrak.
Sebagai sebuah transaksi yang sering dianggap sewa-menyewa, leasing, terutama finansial leasse, merupakan suatu bentuk perjanjian kontrak yang memiliki salah satu sifat noncancelable bagi pihak leassee. Perjanjian kontrak tersebut menyatakan bahwa leassee bersedia untuk melakukan serangkaian pembayaran uang atas penggunaan suatu asset yang menjadi obyek leasse.
Sedangkan di pihak lesse, ia berhak mendapatkan manfaat ekonomis dengan mempergunakan barang asset yang disewakan, sedang hak kepemilikan tetap berada pada pihak lessor, kecuali pihak lesse menghendaki untuk memiliki barang asset dengan cara membelinya di akhir kontrak.

 Antara Ijarah dalam Islam dengan Leasing memiliki kesamaan, oleh karena itu, tidak mengherankan jika sebagian pemikir Islam modern menjadikan istilah Ijarah dengan Operating Lesse sebagai istilah yang tidak ada bedanya sama sekali. Lebih dari itu bentuk Ijarah Al Muntahia bit-Tamlik sering disamakan dengan financial lesse with purchase option  antara leasing dan sewa menyewa merupakan suatu perjanjian antara dua belah pihak, dimana pihak yang satu mengikatkan diri untuk memberikan kepada pihak yang lainnya suatu hak untuk menggunakan atau menikmati suatu barang selama jangka waktu tertentu dengan pembayaran yang telah disepakati bersama.
Disamping itu antara leasing dan sewa menyewa sama-sama sebagai bentuk transaksi untuk mengambil manfaat tanpa harus memiliki barang asset dengan memberikan sejumlah uang sewa, baikdi awal maupun di akhir kontrak.  Uang sewa dalam leasing maupun dalam sewa menyewa merupakan bentuk imbalan jasa dari penyewa ( lesse ) kepada pemilik barang. Karena penggunaan manfaat barang yang disewakan.Apalagi kita amati secara seksama keduanya smaa-sama berdasarkan pada azas kebebasan berkontrak yang menjadikan leasing sebgai bentuk khusus perjanjian sewa menyewa. Terlebih lagi keduanya merupakan bentuk perjanjian konseswil, dimana perjanjian tersebut sudah sah dan mengikat ketika terjadi kata sepakat antara kedua pihak. Perbedaan prinsipil antara leasing dengan sewa menyewa terletak pada tidak adanya option right atau hak pilih bagi penyewa dalam sewa menyewa untuk membeli barang yang disewakan tersebut.

Unsur terpenting dalam perjanjian sewa menyewa adalah sewa menyewa adalah kenikmatan dari suatu barang yang disewakan dan harga sewa, namun dalam prakteknya dalam perjanjian sewa menyewa dapat juga dicantumkan ketentuan-ketentuan khusus yang memberikan hak kepada penyewa suatu opsi, yaitu untuk melanjutkan sewa menyewa atau membeli barang yang disewakan pada saat jangka waktu sewa menyewa berakhir.
Adapun perbedaan pokok antara leasing dengan sewa menyewa menurut KUHP adalah :

  1. Leasing merupakan bentuk pembiayaan, sedangkan sewa menyewa belum tentu merupakan bentuk pembiayaan.
  2. Objek perjanjian leasing adalah barang-barang modal atau alat-alat produksi, sedangkan dalam perjanjian sewa menyewa objeknya juga dapat meliputi barang-barang untuk dapat digunakan diluar perusahaan.
  3. Subjek dalam leasing ditentukan, yaitu perusahaan yang telah memperoleh izin, sedang dalam sewa menyewa tidak.
  4. Jangka waktu leasing merupakan jangka waktu yang tertentu, sedangkan dalam perjanjian sewa menyewa jangka waktunya mungkin bisa tidak terbatas.
  5. Jaminan yang harus diberikan oleh seorang yang menyewakan dalam perjanjian sewa menyewa, tidak berlaku sepenuhnya dalam leasing.
  6. Imbalan jasa yang dibayar pada perjanjian sewa menyewaadalah uang sewa, sedangkan dalam leasing, lessor berkepentingan memperoleh imbalan uang sewa yang pokoknya merupakan tebusan berkala harga perolehan barang ditambah ongkos pembiayaan, serta lesse tetap berkewajiban membayar seluruh jumlah imbalan jasa tersebut dan harus mengembalikan barang yang lease.
  7. Dalam sewa menyewa, penyewa ikut memikul resiko objek sewa menyewa, sedangkan dalam leasing seluruh resiko objek dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab lesse tanpa melibatkan pihak lessor.
  8. Dalam perjanjian sewa menyewa, pihak yang menyewakan telah memiliki atau menguasai barang-barang yanghendak dipergunakan oleh pihak yang lain dengan membayar uang sewa sebagai imbalan, sedangkan dalamleasing lessor adalah instansi penyediadana ( financiers ) dan bukan pemilik barang yang biasa disewakan.


Cara membuat menu atau laman pada Blog

Salam sejahtera untuk kita semua..
Pada kesempatan ini, saya akan berbagi cara membuat laman / menu pada blog anda. Dengan dibuatnya menu biasanya mempermudah pengunjung mencari apa diinginkan. Biasanya laman diisi dengan artikel yang sifatnya statis seperti kontak, tentang penulis, dll
Berikut langkah-langkah untuk membuat menu atau laman pada blog anda :

1. Login akun blog anda;
2. Di Dashboard blog, anda pilih Laman kemudian Laman baru;


 3. Selanjutnya isi nama Menu / Laman yang akan ditampilkan nanti, Isi juga apa yang akan dibahas di Menu / laman tersebut. Jika sudah Publikasikan.

4. Setelah anda publikasikan, kembali ke menu dasboard anda. Anda Pilih Tata Letak/ Layout lalu Edit Laman,

5. Centang Semua Laman,

6. Simpan
Lihat laman pada blog anda akan muncul. Untuk menambah laman, silahkan lakukan langkah ini berulang dengan nama laman atau menu yang anda inginkan. Selamat mencoba !!!!

Semoga artikel bermanfaat....

Cara membuat teks berjalan pada blog

Salam sejahtera untuk kita semua....
Pada kesemapatan ini, saya akan berbagi cara, untuk membuat teks berjalan pada blog. Tentunya dengan teks berjalan ini, blog anda akan semakin menarik. Info terbaru yang akan anda share di blog akan bisa anda postingkan pada teks berjalan tersebut.
Berikut langkah-langkah membuat teks berjalan :
1. Login blog anda;
2. Buka dashbor blog anda;
3. Anda pilih tata letak/ layout;


2. Selanjutnya anda pilih tambahkan gadget;
3. Lalu anda pilih HTML/Javascript;
4. Maka akan muncul kotak seperti berikut;
- Masukan judul teks berjalan yang anda inginkan pada kolom no. 1
- Masukan kode berikut pada kolom no. 2
<marquee direction="down" height="105">Terimakasih telah berkunjung ke blog matakuliahku</marquee>

*Pada tulisan berwarna hijau anda boleh mengganti dengan arah teks berjalan yang anda inginkan, "down" untuk berjalan ke bawah.
*Pada tulisan berwarna orange anda boleh mengganti dengan ukuran teks yang anda inginkan.
*Ada ganti tulisan berwarna ungu dengan informasi yang akan ditampilkan pada teks berjalan nanti.

- Kemudian anda simpan, lalu lihat hasilnya ...

Semoga artikel ini bermanfaat

Keanekaragaman Mahluk Hidup - Ilmu Kealaman Dasar ( IAD )

A. BIOSFER DAN MAHLUK HIDUP

1. Biosfer
Biosfer adalah zona tipis di bumi dan di atas permukaan bumi yang tidak lebih dari 20 km tebalnya. Sampai saat ini, bumi merupakan satu-satunya tempat di alam dunia yang diketahui terdapat kehidupan dan tempat makhluk hidup melangsungkan segala aktivitas hidupnya. Makhluk hidup itu selalu berinteraksi dengan lingkungannya, yang terdiri dari lingkungan tak hidup (abiotik) dan lingkungan hidup (biotik).
Biosfer terdiri dari sebagian lapisan atmosfer dan lapisan kulit bumi. Lapisan atmosfer adalah merupakan lapisan udara di atas bumi membungkus bumi dengan gas-gas dan terdiri dari 3 lapisan utama yaitu lonosfer, stratosfer, dan troposfer
Seperti diketahui, makhluk hidup tinggal dan beraktivitas di kedua lapisan kulit bumi tersebut. Jadi makhluk hidup hanya dapat beraktivitas pada lapisan troposfer dari atmosfer, hidrosfer dan litosfer. Oleh karena itu, ketiga lapisan tersebut disebut dengan lapisan biosfer.

2. Sel Sebagai Unit Kehidupan
Sel merupakan unit kehidupan, baik dari segi struktural, pertumbuhan, reproduksi, hereditas dan fungsional. Sel sebagai unit struktural maksudnya adalah sel merupakan satuan terkecil penyusun tubuh organisme. Organisme multiseluler, tubuhnya dibangun oleh banyak sel yang diperoleh dari pembelahan mitosis berulang-ulang sebuah sel tunggal (monoseluler) yang disebut zigot. Akibatnya organisme mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu dikatakan sel sebagai unit pertumbuhan. Zigot dihasilkan dari peleburan sel kelamin (sel benih) jantan dan betina. Karena dari sel kelamin dapat dihasilkan individu baru, sel dikatakan juga sebagai unit produksi. Masing-masing sel kelamin (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina) membawa materi genetik (genom) sebagai penentu sifat (karakter) yang akan diwariskan kepada turunannya (individu baru). Sifat oleh karena itu sel dikatakan juga sebagai unit hereditas. Di dalam masing-masing sel penyusun tubuh makhluk hidup terselenggara semua aktivitas kehidupan, baik pada organisme uniseluler, organisme yang selnya bergabung membentuk koloni dan pada organisme uniseluler. Pada organisme uniseluler, seluruh aktivitas hidup dilaksanakan oleh sel tersebut. Pada organisme yang berbentuk koloni belum tampak diferensiasi fungsi yang jelas dari masing-masing sel penyusun koloninya. Sedangkan organisme multiseluler terdapat diferensiasi fungsi untuk menjalankan aktivitas kehidupan. Komposisi kimiawi sel yang spesifik, kemampuan melaksanakan metabolisme, reproduksi, tumbuh menjadi besar, tanggap terhadap rangsang dan berdaur hidup adalah hal-hal yang membedakan organisme dengan benda mati.


B. ASAL MULA KEHIDUPAN DAN EVOLUSI MAKHLUK HIDUP DI BUMI

1. Hipotesis tentang Asal Mula Kehidupan
Pertanyaan mengenai bagaimana kehidupan pertama dimulai di bumi masih menjadi pendebatan dari dahulu sampai sekarang. Aristoteles 3,5 abad sebelum masehi mengemukakan teori abiogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup muncul secara spontan dari benda mati (generatio spontanea). Penemuan jasad renik oleh Anthonie Van Leeuwenhoek abad ke 17 pada air rendaman jerami dianggap oleh pendukungnya sebagai bukti pendukung teori abiogenesis. Teori ini ditentang oleh Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur dengan teori biogenesis, yang meyakini bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah ada sebelumnya. Hasil penelitian yang mereka lakukan mengungkapkan bahwa: setiap kehidupan berasal dari telur (omme visum ex ovo), setiap telur berasal dari kehidupan sebelumnya (omne ovum ex vivo), dan setiap kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya (omne vivum ex vivo).
Skenario hipotesis, organisme pertama merupakan produk suatu evolusi kimiawi yang terdiri dari tahapan-tahapan berikut:

  • Sintesis abiotistas hidup dan akumulasi molekul organik kecil atau monomer seperti asam amino dan nukleoida.
  • Penyatuan monomer-monomer menjadi polimer, termasuk protein dan asam nukleat (DNA dan RNA).
  • Segregasi molekul-molekul tersebut menjadi droplet (tulisan) yang disebut dengan protobion.
  • Protobion asal mula hereditas untuk menjalankan fungsi kehidupan.

Evolusi kimia ini didukung dengan postulat dari Oparin dan J.B.S. Haldane, bahwa bumi primitif mendukung terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa organik yang berasal dari prekursor organik yang terdapat pada atmosfer dan lautan purbakala. Atmosfer pereduksi (penambah elektron) semacam itu meningkatkan penggabungan molekul sederhana untuk membentuk moleku komplek.
Pada tahun 1953 Stanley Miller dan Harold Urey menguji hipotesis Oparin-Haldane dengan percobaan di laboratorium. Keadaan percobaan dibuat sesuai dengan keadaan bumi purbakala. Atmosfer dalam model Miller-Urey terdiri dari H2O, H2, CH4 (metana) dan NH3 (amoniak), yang diyakini banyak terdapat di dunia purbakala. Percobaan mereka menghasilkan berbagai jenis asam amino dan senyawa organik lainnya.
Banyak laboratorium mengulangi percobaan Miller-Urey dengan menggunakan berbagai jenis campuran sebagai susunan atmosfer. Banyak pula saintis yang meragukan bahwa kondisi atmosfer purbakala berperan penting dalam reaksi kimia purbakala.
Banyak diantara ahli biologi sekarang membayangkan suatu “dunia RNA”, suatu periode awal dalam evolusi kehidupan ketika molekul RNA berfungsi sebagai gen yang belum sempurna dan sebagai katalis organik. Beberapa saintis telah menguji beberapa hipotesis mengenai RNA yang bereplikasi sendiri. Polimer pendek ribonukleotida telah dihasilkan secara abiotik dalam percobaan di dalam laboratorium.
Protobion tumbuh dan membelah membagikan salinannya kepada keturunan, keturunannya akan beranekaragam karena adanya mutasi dalam penyalinan RNA. Evolusi dalam pengertian Darwinian yang sesungguhnya keberhasilan reproduktif yang berbeda pada individu yang berbeda, agaknya mengumpulkan banyak perbaikan pada metabolisme primitif dan pewarisan. Salah satu tren mengarah ke RNA sebagai materi hereditas. Pada mulanya, RNA dapat menyediakan cetakan tempat perakitan nukleotida DNA. Akan tetapi DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik yang lebih stabil dari RNA, dan begitu DNA muncul, molekul RNA menulis peranan barunya sebagai perantara dalam translasi (perterjemahan) kodegenetik. “Dunia RNA” membuka jalan bagi “dunia DNA”.
Perdebatan mengenai asal mula kehidupan di bumi sangat banyak, dengan cara apapun bahan kimia prebiotik berakumulasi membentuk polimer dan akhirnya bereproduksi di bumi, lompatan dari satu kumpulan molekul menjadi sel-sel prokariotik yang paling sederhana merupakan suatu peristiwa yang sangat besar dan perubahan pastilah telah terjadi dalam banyak tahapan evolusi yang lebih kecil. Kita mengetahui melalui bukti fosil bahwa prokariotik sudah mulai mengalami pertumbuhan sekitar 3,5 miliar tahun silam dan semua garis keturunan muncul dari prokariotik kuno tersebut.

2. Proses Evolusi Makhluk Hidup di Bumi
Beberapa episode utama dalam sejarah kehidupan yang penentuan waktu kejadiannya berdasarkan pada bukti fosil dan analisis molekuler menunjukkan perubahan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA mengalami perubahan kode genetik (mutasi). Kode genetik yang paling sesuaid keadaan lingkungan akan mendapat peluang yang lebih baik untuk berkembang. Organisasi yang dapat bertahan hidup di lingkungan tertentu disebut dengan adaptasi. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya dapat mengembangkan populasinya, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah inilah yang disebut dengan seleksi alamiah (natural selection).
Kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah bumi, dan organisme pertama merupakan nenek moyang dari keanekaragaman biologis yang kita lihat saat ini. Organisme makroskopis dan multiseluler terutama tumbuhan dan hewan serta manusia berasal dari organisme mikroskopis dan uniseluler (bersel tunggal).
Dari sejarah kehidupan di bumi, diperkirakan bumi dibentuk 4,5 milyar tahun silam. Kehidupan di bumi diperkirakan bermula antara 3,5 – 4.0 miliar tahun silam. Setelah bumi cukup dingin muncul kehidupan pertama sekitar 3,8 miliar tahun silam yang dibuktikan dengan isotop karbon hasil aktivitas metabolis organisme dalam batuan yang berumur 3,8 miliar tahun silam di Greenland (tanah hijau di kutup Utara), yang diperkirakan oleh saintis adalah organisme prokariotik. Organisme prokariotik berfilamen berumur 3,5 miliar tahun silam, fosilnya ditemukan di Afrika Selatan dan Australia Barat. Kehidupan prokariotik purba ini ditemukan pada batuan yang disebut stromatolit (bahasa Yunani: stroma = tempat tidur, dan lithos = batu). Stromatolit adalah kubah bergaris-garis yang tersusun dari batuan sedimen. Fosil tersebut saat ini merupakan fosil organisme hidup tertua yang diketahui. Namun demikian fosil yang terdapat di Australia Barat tampak seperti organisme fotosintetik, yang mungkin merupakan organisme penghasil oksigen. Jika demikian halnya, maka mungkin kehidupan telah berkembang jauh sebelum organisme ini hidup, kemungkinan sekitar 4,0 miliar tahun silam.
Sekitar 2,5 miliar tahun silam produksi oksigen (O2) oleh prokariotik primitif dan menciptakan atmosfer aerob yang memulai suatu tahapan untuk evolusi kehidupan aerob. Sementara evolusi prokariotik terus berlanjut, beberapa organisme mampu menggunakan oksigen untuk metabolisme makhluk organik atau (siano bakteri fotosintetik). Sekitar 1,7 miliar tahun silam sel eukariotik telah berevolusi dari komunitas prokariota. Organisme multiselule muncul sebelum hewan tertua muncul di sekitar 500 juta tahun silam dan evolusi terus terjadi seiring dengan pergeseran benua. Zaman keemasan reptil, tumbuhan berbunga dan mamalia ada pada zaman mesozoikum dan awal senozoikum. Akhirnya, makhluk hidup dengan segala kompleksitas struktur tubuh dan beranekaragam spesies seperti yang kita lihat sekarang ini diduga terjadi akibat proses evolusi dalam waktu yang sangat panjang. Manusia berada pada puncak evolusi makhluk hidup.


C. KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP

1. Penyebab Keanekaragaman Makhluk Hidup
Tidak ada makhluk hidup di alam ini yang persis sama satu dengan yang lain jika dilihat dari sifat atau karakter yang tampak maupun dari sifat atau karakter yang tidak tampak. Masing-masing individu dalam suatu jenis (spesies) memperlihatkan perbedaan bentuk tubuh, warna, ukuran, kecerdasan, dan lain-lain. Bahkan individu-individu yang berasal dari induk yang sama, juga menunjukkan perbedaan sifat. Apalagi jika dibandingkan individu yang berbeda jenisnya. Semua ini menunjukkan adanya keanekaragaman makhluk hidup. Pertanyaan yang muncul adalah: Mengapa terjadi keanekaragaman makhluk hidup? Apakah makhluk hidup yang beranekaragam ini berasal dari nenek moyang yang sama? Para ahli telah mencoba mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Bahkan telah mencoba pula menyusun hipotesis tentang bagaimana munculnya makhluk hidup yang beranekaragam tersebut.
Menurut para ahli, keanekaragaman makhluk hidup seperti yang kita lihat sekarang ini terbentuk dari proses evolusi. Ketika bumi baru saja terbentuk, yang terjadi adalah proses evolusi yang lebih besar, yang kemudian memunculkan sel pertama (ancestor cell). Setelah dalam waktu yang cukup lama dalam sejarah evolusi, dari sel pertama ini kemudian memunculkan organisme multiseluler pada awal era Paleozoikum. Proses evolusi makhluk hidup berlanjut seiring dengan perubahan iklim dan pergeseran benua. Pada akhirnya sebagai hasil proses evolusi, bermunculanlah beranekaragam makhluk hidup. Zaman keemasan Reptilia, Tumbuhan Berbunga, dan Mammalia terjadi pada akhir era Mesozoikum (Mesozoic) dan awal era Senozoikum (cenozoic).
Walaupun Charles Robert Darwin mencetuskan evolusi sebagai suatu teori yang menyebabkan makhluk hidup berubah dan menjadi beraneka ragam melalui proses seleksi alam dalam waktu yang sangat lama, namun ia belum mengetahui tentang DNA dan mekanisme pewarisannya. Namun demikian diketahui bahwa variasi yang ada pada individu bersifat genetis. Kemudian diketahui bahwa sumber terjadinya variasi adalah mutasi, yaitu perubahan susunan kimiawi DNA yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu lama. Mutasi memodifikasi DNA dan menyebabkan terjadinya spesies baru (spesiasi). Jadi mekanisme evolusi adalah akumulasi perubahan secara bertahap dalam kurun waktu lama, sampai suatu kelompok organisme cukup nyata berbeda dari kelompok asalnya sehingga dapat disebut sebuah spesies baru. Hal tersebut dapat terjadi bila ada penghalang fisik yang memisahkan suatu populasi induknya (yang akan menghasilkan spesiasi alopatrik), atau gene pools mereka menjadi terpisah akibat adanya variasi lingkungan  (yang akan menghasilkan spesiasi parapatrik). Pola evolusi dikenal dengan evolusi divergen (bila dua atau lebih spesies berevolusi dari sebuah leluhur yang sama), dan evolusi konvergen (bila evolusi organisme yang berasal dari leluhur yang berbeda, beradaptasi pada lingkungan hidup yang sama).
Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem yang dijumpai di suatu daerah. Keanekaragaman makhluk hidup menyatakan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat lain yang terlihat pada tingkat yang berdeda-beda. Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam aspek seperti ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laku makhluk hidup yang selanjutnya akan menyusun suatu ekosistem tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup tidak hanya terjadi antar jenis tetapi juga di dalam satu jenis. Keanekaragaman antar jenis misalnya antara bawang merah dengan bawang putih, sedangkan keanekaragaman dalam satu jenis misalnya antara varietas padi, padi Jawa, padi Cianjur dan lain-lain.

2. Pengelompokan (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Untuk mengetahui ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, perilaku atau ciri-ciri lainnya dari makhluk hidup, langkah pertama yang harus dilakukan adalah identifikasi yaitu menentukan nama ilmiah dan kelompok makhluk hidup sesuai dengan Kode Tata Nama Internasional. Identifikasi merupakan kegiatan utama klasifikasi, dengan klasifikasi keanekaragaman hayati makhluk hidup dapat dipelajari dan dipahami dengan lebih mudah dan utuh.
Klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu sistem buatan (artifisial), sistem alamiah dan sistem filogenetik. Sistem buatan yaitu pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan lebih banyak kepada ciri-ciri morfologi atau habitatnya, tetapi penggunaan ciri-ciri alami masih terbatas sehingga kelompok-kelompok yang dihasilkan juga terbatas. Contoh:
Klasifikasi oleh Aristoteles yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan habitat dan perawakannya menjadi 4 kelompok, yaitu; gulma atau liana, semak, perdu, dan pohon.Klasifikasi oleh Carolus Linnaeus yang mengelompokkan tumbuhan menurut jumlah benang sari, yaitu: monandrie (1 benang sari), diandrie (2 benang sari) dan seterusnya.
Sistem alam menghendaki terbentuknya takso-takson yang alami, takson yang terbentuk mencakup anggota-anggota yang sewajarnya dikehendaki alam. Dasar yang digunakan adalah banyak sedikitnya persamaan sifat/ciri morfologi, selanjutnya sifat anatomi, fisiologi atau sifat-sifat lainnya.
Sistem filogenetik (pertengahan abad 19), selain menunjukkan persamaan-persamaan ciri-ciri morfologi, anatomi atau sifat-sifat lain (seperti pada sisem alam). Klasifikasi juga mencerminkan perkembangan (dari sederhana ke yang lebih maju) serta jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar takson. Takson adalah tingkatan dalam klasifikasi makhluk hidup. Urutan takson tertinggi sampai kepada takson terendah adalah: Kingdom, Filum (untuk hewan) atau Divisio (untuk tumbuhan), Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies. Pada awalnya makhluk hidup hanya dikelompokkan ke dalam 2 kingdom saja, yaitu Animalia (hewan) dan Plantae (tumbuhan). Tetapi sekarang, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam biologi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi 5 kingdom, Yaitu: Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Kingdom monera terdiri dari organisme prokariotik, yaitu kelompok makhluk hidup bersel satu (uniseluler) dan tidak memiliki inti yang nyata (nukleus). Contohnya adalah bakteri dan alga biru. Kingdom Protista meliputi organisme bersel tunggal yang inti (nukleus) sudah nyata. Contohnya adalah protofita (mikroalga) dan protozoa. Kingdom fungi adalah kelompok makhluk hidup eukariotik yang mirip dengan tumbuhan tetapi tidak mampu melakukan fotosintesis (non-fotosintetik). Kelompok Fungi terdiri atas mikrofungi (fungi uniseluler)  dan makrofungi (fungi multiseluler). Contoh dari mikrofungi adalah khamir atau ragi (yeast). Kapang (mold) dan cendawan (mushroom) adalah contoh makrofungi. Kadang-kadang Fungi bersimbiosis dengan Algae membentuk lutut kerak (lichens). Kingdom Plantae adalah organisme eukariotik multiseluler yang mampu melakukan fotosintesis karena memiliki zat hijau daun (klorofil). Ke dalam kelompok Plantae termasuk makroalgae, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. Diduga kelompok Plantae berevolusi dari algae hijau berfilamen yang menyerbu daratan sekitar 400 juta tahun yang lalu. Kingdom Animalia merupakan kelompok hewan dengan ciri-ciri tubuh bersel banyak dan eukariotik yang tidak mampu mengolah makanan sendiri dari bahan anorganik. Oleh karena itu sangat tergantung kepada tumbuhan, sehingga kelompok ini disebut heterotrof.


D. SEJARAH PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP PERSEBARANNYA

Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme di muka bumi. Studi tentang penyebarn spesies menunjukkan, spesies-spesies  berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadp daerah yang ditempatinya. Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

  1. Faktor Lingkungan
  2. Faktor Sejarah Geologi
  3. Faktor Penghambat Fisik
  4. Persebaran Tumbuhan dan Hewan

Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Psikologi - Pengantar Ilmu Sosial

A. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
Pada mulanya ahli-ahli filsafat dari zaman Yunani Kuno-lah yang mulai memikirkan gejala-gejala kejiwaan. Saat itu belum ada pembuktian-pembuktian secara empiris atau ilmiah. Mereka mencoba menerangkan gejala-gejala kejiwaan melalui mitologi. Cara pendekatan seperti itu disebut sebagai cara pendekatan yang naturalistik. Di antara sarjana Yunani yang menggunakan pendekatan naturalistik adalah Thales (624-548 SM) yang sering disebut sebagai Bapak Filsafat. Ia meyakini bahwa jiwa dan hal-hal supernatural lainnya tidak ada karena sesuatu yang ada harus dapat diterangkan dengan gejala alam (natural phenomenon). Ia pun percaya bahwa segala sesuatu berasal dari air dan karena jiwa tidak mungkin dari air maka jiwa dianggapnya tidak ada.
Tokoh lainnya adalah Anaximander (611-546 SM) yang mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari sesuatu yang tidak tentu, sementara Anaximenes (abad 6 SM) mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari udara. Tokoh yang tak kalah pentingnya adalah Empedocles, Hippocrates, dan Democritos. Empedocles (490-430 SM) mengatakan bahwa ada empat elemen besar dalam alam semesta, yaitu bumi/tanah, udara, api, dan air. Manusia terdiri dari tulang, otot, dan usus yang merupakan unsur dari tanah; cairan tubuh merupakan unsur dari air; fungsi rasio dan mental merupakan unsur dari api; sedangkan pendukung dari elemen-elemen atau fungsi hidup adalah udara.
Meskipun pendapat beberapa ahli psikologi berbeda tentang penjelasan psikologi, namun Sigmund Freud-lah (1856-1939) yang dianggap sebagai tokoh utama yang melahirkan Psikoanalisa. Karena Psikoanalisa tidak hanya berusaha menjelaskan segala sesuatu yang tampak dari luar saja, tetapi secara khusus berusaha menerangkan apa yang terjadi di dalam atau di bawah kesadaran manusia, maka Psikoanalisa dikenal juga sebagai Psikologi


B. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan kata psikis. Para ahli psikolog terdahulu mendefinisikan psikolog sebagai studi kegiatan mental (Atkinson, 1996:18). Istilah menal menyinggung masalah pikiran, akal, dan ingatan atau proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal, dan ingatan. Jika disimpulkan maka psikologi adalah sebagai studi ilmiah mengenai proses perilaku dan proses mental.

PENDEKATAN PSIKOLOGI
Pendekatan dalam ilmu psikologi secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Secara rinci (Atkinson dan Hilgard, 1996:7-14) membagi psikologi atas lima pendekatan, yaitu pendekatan neurolobiologis, pendekatan-pendekatan perilaku, pendekatan kognitif, pendekatan psikoanalitik, dan pendekatan fenomenologis.

1. Pendekatan Neurobiologis
Pendekatan ini kajiannya menitikberatkan pada pembahasan struktur otak manusia. Otak manusia dengan 12 miliar sel saraf dan sejumlah sel penghubung yang hampir tidak terbatas, merupakan struktur yang paling rumit di alam ini. Kejadian-kejadian psikologis tergambar dalam memori yang digerakkan oleh otak dan sistem saraf. Dalam pendekatan ini, berusaha menghubungkan perilaku dengan hal-hal yang terjadi dalam tubuh, terutama dalam otak dan sistem sarafnya. Dengan demikian, dalam pendekatan ini menkhususkan proses neurobiologi perilaku dan kegiatan mental.
Reaksi emosi seperti rasa takut dan marah dapat dibangkitkan dengan cara memberi rangsangan pada bagiann otak tertentu. Karena rumitnya susunan otak danb terdapat kesenjangan pengetahuan kita mengenai bagaimana mekenisme saraf itu beroperasi sehingga digunakan pula pendekatan lain untuk menyelidiki fenomena psikologis.

2. Pendekatan Behaviorisme (Perilaku)
Pendekatann ini merupakan pendekatan yang mengamati perilaku manusia, bukan mengamati kegiatan-kegiatan bagian tubuh manusia. Pendekatan ini diperkenalkan oleh ahli psikologi Amerika John B. Watson pada awal 1990-an. Sebelumnya psikologi mengandalkan metode instropeksi, namun Watson tidak setuju dengan metode itu, karena psikologi dikatakan sebagai ilmu maka datanya harus dapat diamati dan terukur. Sedangkan instropeksi, hanya individu atau dirinyab sendiri yang mampu menginstropeksi pengamatan dan perasaannya.
Pendekatan perilaku turut berperan dalam pengembangan bentuk psikologi. Cabang perkembangannya yaitu psikologi stimulus-respon (S-R) yang hingga sekarang masih tetap berpengaruh. Pada hakikatnya psikologi  S-R mempelajari rangsangan yang menimbulkan respon dalam bentuk perilaku, mempelajari ganjaran dan hukuman yang mempertahankan adanya respon itu, dan mempelajari perubahan perilaku yang ditimbulkan karena adanya perubahan pola ganjaran dan hukuman (Skinner: 1981).

3. Pendekatan Kognitif
Bertolak dari suatu asumsi bahwa sebagai manusia tidak sekedar penerima rangsangan pasif, otak manusia juga secara aktif mengolah informasi yang diterima dan mengubahnya dalam bentuk serta kategori pengetahuan baru. Kognisi mengacu pada proses mental dari persepsi, ingantan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan persoalan, dan merancang masa depan.
Psikologi kognitif merupakan studi ilmiah mengenai kognisi. Tujuannya adalah untuk mengadakan eksperimen dan mewujudkan teori yang menerangkan bagaimana proses mental disusun dan berfungsi. Akan tetapi, penjelasannya mengharuskan itu membuat ramalan mengenai setiap kegiatan yang dapat diamati, terutama perilaku. Munculnya pendekatan ini sebenarnya sebagai reaksi atas psikologi S-R yang dinilai terlalu sempit dan hanya berlaku untuk perilaku sederhana. Sedangkan kapabilitas manusia itu luas, termasuk dapat berpikir, membuat perencanaan, mengambil keputusan, memilih dengan cermat stimulus mana yang memutuhkan perhatian ekstra, dan sebagainya. Tokoh psikologi kognitif diantaranya psikolog berkebangsaan Inggris, Kenneth Craik.

4. Pendekatan Psikoanalitik
Ahli psikologi Austria, Sigmund Freud mengembangkan pendekatan psikoanalitik yang didasarkan atas studi  kasus yang luas dari para pasien secara individual, bukan secara eksperimen. Dasar pemikiran pendekatan ini bahwa sebagian perilaku manusia adalah proses yang tidak disadari ( unconscious processes). Yang dimaksud dengan proses yang tidak disadari adalah pemikiran, rasa takut, dan keinginan yang tidak disadari, tetapi berpengaruh terhadap perilakunya.

5. Pendekatan Psikologi Gestalt
Pendekatan ini menekankan pada konfigurasi yang menyeluruh, diprakarsai oleh Max Wertheimer, Kohler, dan Koffka.

6. Pendekatan Fenomenologi dan Humanistik
Pendekatan ini memusatkan perhatian pada pengalaman subjektifitas individu. Pendekatan ini menekankan pemahaman kejadian atau fenomena yang dialami individu tanpa adanya beban prakonsepsi atau ide teoretis. Para psikolog fenomenologis percaya bahwa kita dapat belajar lebih banyak mengenai kodrat manusia dengan cara mempelajari bagaimana manusia memandang diri dan dunia mereka daripada kita mengamati tindak tanduk mereka.
Di pihak lain para ahli psikologi fenomenologi lebih menitikberatkan pengertian mengenai pengalaman individu daripada mengembangkan teori atau meramalkan perilaku.

Thursday, June 11, 2015

Akuntansi Deposito Berjangka - Akuntansi Perbankan

A. Pengertian Deposito Berjangka
Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan,  3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan dan 24 bulan.
Dari sudut pandangan akuntansi, deposito yang dicatat dalam proses akuntansi bank sebaiknya digolongkan menjadi paling tidak dua jenis, yaitu yang akan jatu tempo tahun depan atau paling tidak setahun yang akan datang, dan yang masih akan jatuh waktu lebih dari setahun. Deposito masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka panjang dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak tanggal pelaporan hingga jatuh temponya tidak melebihi 1 tahun. 
  • Deposito yang jatuh tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporan, dicatat sebagai kewajiban jangka panjang. 


B. Akuntansi Deposito Berjangka
Akuntansi deposito berjangka meliputi pencatatan transaksi sebagai berikut:

1) Pembukaan (penjualan) deposito berjangka
Untuk membuka deposito, deposan dapat menggunakan setoran tunai dengan cek, bilyet giro, bukti transfer masuk, wesel atau warkat lain yang disepakati bank. Prinsipnya pada saat disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan.Deposito dicatat sebesar nilai nominal deposito yang tertera dalam perjanjian.

2) Penghitungan dan pencatatan bunga deposito
Dalam perkembangan terakhir, beberapa bank memperhitungkan bunga harian untuk deposito.Namun perhitungan bunga yang lazim adalah minimal mengendap satu bulan. Maka, untuk deposito yang dibuka pada tanggal akhir bulan, bunga diperhitungkan pada akhir bulan  walaupun tanggalnya berbeda.

3) Penutupan deposito pada saat jatuh tempo
Pada contoh di atas diketahui bahwa pencatatan bunga terjadi dua kali yaitu pada saat jatuh tempo bunga dan pada saat penarikan bunga. Karena tanggal jatuh tempo bunga tidak sama dengan tanggal penarikan bunga. Namun apabila bunga dan deposito ditarik bersamaan tepat pada tanggal jatuh tempo, maka pencatatan yang dilakukan bank hanya satu kali.Misalkan diketahui tanggal jatuh tempo deposito adalah tanggal 1 Desember dan tanggal penarikan bunga juga tanggal 1 Desember.

4) Perpanjangan deposito berjangka
Deposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan dua cara yaitu:
- Perpanjangan Otomatis (Automatic Rollover)
Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat atau diperjanjikan pada saat pembukaan deposito.Dengan demikian bank tidak perlu menghubungi deposan atau sebaliknya deposan tidak perlu lagi menghubungi bank untuk memperpanjang deposito.
- Perpanjangan Biasa
Perpanjangan ini terjadi bila ada kesepakatan antara bank dengan deposan di kemudian hari saat jatuh tempo.Perpanjangan ini bisa inisiatif deposan atau inisiatif bank (home service) untuk nasabah deposan.
Kedua cara perpanjangan tersebut pencatatannya sama. Bank akan mendebit rekening deposito lama dan mengkredit rekening deposito baru. Nomor rekening deposito dan bilyet deposito tetap sama. Kecuali suku bunga deposito berubah ketika terjadi perpanjangan deposito.

5) Penarikan deposito berjangka sebelum jatuh tempo
Lazimnya, deposito berjangka ditarik setelah jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang tertera dalam perjanjian ketika pembukaan rekening deposito.Namun, dalam praktik perbankan tidak jarang seorang deposan menarik kembali depositonya sebelum tanggal jatuh tempo (outstanding). Penarikan deposito sebelum tanggal jatuh tempo dapat mengganggu likuiditas bank, sebab idealnya bank menyiapkan dana untuk membayarkan seuai jadwal pembayaran. Oleh karena itu, bank umum (konvensional)  mengenakanpenalty  tertentu terhadap deposan yang menarik depositonya sebelum tanggal jatuh tempo. Penalty dalam pencatatan akuntansi akan diberlakukan sebagai pendapatan operasional lainnya.
Setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda-beda mengenai penalty.Namun penetapan penalty secara umum adalah:
a. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak
b. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak
c. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito